Rabu, 15 Mei 2013

Presentasi IT Audit Trail. ppt

IT AUDIT TRAIL


ETIKA & PROFESIONALISME TSI
“IT AUDIT TRAIL”


Kelompok 1 :
1.             Anthonius Adnan           (12109952)
   2.             Esti Wiyastuti                   (15109914)
  3.             Lisa Febriani                    (15109860)
  4.             Rakhmat Malik .I.           (14109933)
 5.             Seli Widiastuti                 (10109264)
 6.             Yuli Kristianto                 (14109083)

4 KA 01
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013


AUDIT
            Audit teknologi informasi (Inggris: information technology (IT) audit atau information systems (IS) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu.
            Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
            Jejak audit atau log audit adalah urutan kronologis catatan audit, yang masing-masing berisi bukti langsung yang berkaitan dengan dan yang dihasilkan dari pelaksanaan suatu proses bisnis atau fungsi sistem.
            Catatan Audit biasanya hasil dari kegiatan seperti transaksi atau komunikasi oleh orang-orang individu, sistem, rekening atau badan lainnya. Audit IT sendiri berhubungan dengan berbagai macam ilmu, antara lain Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science. Audit IT bertujuan untuk meninjau dan mengevaluasi faktor-faktor ketersediaan (availability), kerahasiaan (confidentiality), dan keutuhan (integrity) dari sistem informasi organisasi yang bersifat online atau real time.


IT AUDIT TRAIL
          Audit Trail merupakan salah satu fitur dalam suatu program yang mencatat semua kegiatan yang dilakukan tiap user dalam suatu tabel log. Secara rinci, Audit Trail secara default akan mencacat waktu, user, data yang diakses dan berbagai jenis kegiatan. Jenis kegiatan bisa berupa menambah, merubah, dan menghapus. Audit Trail apabila diurutkan berdasarkan waktu bisa membentuk suatu kronologis manipulasi data. Dasar ide membuat  fitur Audit Trail adalah menyimpan histori tentang suatu data (Dibuat, Diubah, atau Dihapus) dan oleh siapa serta bisa menampilkannya secara kronologis. Dengan adanya trail ini, semua kegiatan dalam program yang bersangkutan diharapkan bisa dicatat dengan baik.
            Audit trail sebagai “yang menunjukkan catatan yang telah mengakses sistem operasi komputer dan apa yang dia telah dilakukan selama periode waktu tertentu”. Dalam telekomunikasi, istilah ini berarti catatan baik akses selesai dan berusaha dan jasa, atau data membentuk suatu alur yang logis menghubungkan urutan peristiwa, yang digunakan untuk melacak transaksi yang telah mempengaruhi isi record.
            Dalam informasi atau keamanan komunikasi, audit informasi berarti catatan kronologis kegiatan sistem untuk memungkinkan rekonstruksi dan pemeriksaan dari urutan peristiwa dan / atau perubahan dalam suatu acara.
            Dalam penelitian keperawatan, itu mengacu pada tindakan mempertahankan log berjalan atau jurnal dari keputusan yang berkaitan dengan sebuah proyek penelitian, sehingga membuat jelas langkah-langkah yang diambil dan perubahan yang dibuat pada protokol asli. Dalam akuntansi, mengacu pada dokumentasi transaksi rinci mendukung entri ringkasan buku. Dokumentasi ini mungkin pada catatan kertas atau elektronik. Proses yang menciptakan jejak audit harus selalu berjalan dalam mode istimewa, sehingga dapat mengakses dan mengawasi semua tindakan dari semua pengguna, dan user normal tidak bisa berhenti / mengubahnya. Selanjutnya, untuk alasan yang sama, berkas jejak atau tabel database dengan jejak tidak boleh diakses oleh pengguna normal. Dalam apa yang berhubungan dengan audit trail, itu juga sangat penting untuk mempertimbangkan isu- isu tanggung jawab dari jejak audit Anda, sebanyak dalam kasus sengketa, jejak audit ini dapat dijadikan sebagai bukti atas beberapa kejadian.
            Perangkat lunak ini dapat beroperasi dengan kontrol tertutup dilingkarkan, atau sebagai sebuah ‘sistem tertutup, ”seperti yang disyaratkan oleh banyak perusahaan ketika menggunakan sistem Audit Trail.


CARA KERJA AUDIT TRAIL

Audit Trail Yang Disimpan Dalam Suatu Tabel

a. Dengan menyisipkan perintah penambahan record ditiap Query Insert, Update, Delete
b. Dengan memanfaatkan fitur trigger pada DBMS. Trigger adalah kumpulan SQL statement, yang secara otomatis menyimpan log pada event INSERT, UPDATE, ataupun DELETE pada sebuah tabel.


FASILITAS AUDIT TRAIL

            Fasilitas Audit Trail diaktifkan, maka setiap transaksi yang dimasukkan ke Accurate, jurnalnya akan dicacat di dalam sebuah tabel, termasuk oleh siapa, dan kapan. Apabila ada sebuah transaksi yang di edit, maka jurnal lamanya akan disimpan, begitu pula dengan jurnal barunya.


HASIL AUDIT TRAIL 

Record Audit Trail Disimpan Dalam Bentuk, Yaitu :
a.      Binary File (Ukuran tidak besar dan tidak bisa dibaca begitu saja)
Dengan ukuran log yang dapat mencapai ukuran relatif besar,  maka dapat melakukan penghematan kapasitas ruang harddisk, dengan menyimpan log pada file binary. Walaupun memiliki keuntungan dari sisi penggunaan kapasitas, tetapi file binary tentunya tidak dapat dibaca begitu saja melalui text editor, karena hanya akan melihat karakter-karakter biner yang tidak dapat dimengerti. Maka diharuskan membuat modul atau program untuk melakukan konversi file biner ini, menjadi format yang dapat dibaca dengan mudah.

b.      Text File ( Ukuran besar dan bisa dibaca langsung)
Merupakan jenis log yang mudah digunakan oleh siapapun, Anda dapat langsung melihatnya pada text editor favorit Anda. Kerugiannya selain menyita kapasitas harddisk yang relatif besar, juga tidak terdapat keamanan yang memadai. Siapapun yang dapat mengakses file tersebut akan dapat melihat isi fi le log ini, dan bisa jadi dapat mengubahnya, jika memiliki hak untuk mengedit fi le tersebut. 


c.       Tabel
Dengan menyimpan log di dalam table, dapat memperoleh keuntungan lain, yaitu kemudahan untuk memroses lebih lanjut data log di dalam table tersebut, baik untuk kegunaan analisis ataupun pencarian data. Selain itu, penyimpanan dalam table relatif lebih aman, karena untuk mengaksesnya harus melalui akses database yang menjadi hak database administrator. Data di dalam table juga dapat dengan mudah diekspor menjadi format text, excel, ataupun format umum lainnya, bilamana diperlukan. Beberapa field yang perlu disimpan dalam sebuah Log Audit Trail aplikasi database : 
1.      Tanggal dan jam. 
2.      User/Pengguna. 
3.      Nama table yang diakses. 
4.      Aksi yang dilakukan (INSERT, DELETE, ataukah UPDATE). 
5.  Informasi field/kolom yang diproses, termasuk dengan nilai pada masing-masing field. 



Studi kasus :
Pada suatu hari, sebuah data penting hilang tidak tentu rimbanya.Tentu saja karena sedemikian banyaknya user yang menggunakan aplikasi, atasan Bill menemui masalah untuk menemukan siapa pelakunya.Sebagai programmer aplikasi tersebut, Bill diminta menghadap atasan untuk menemukan solusinya. Atasan (dengan suara berat) : “Begini, saya ingin tahu bagaimana hilangnya data yang sangat penting itu!” Bill: “Eh..baik, Pak. Data tersebut hilang dua hari yang lalu, tepat pukul 17:30, dilakukan oleh karyawan bapak, dengan nomor induk pegawai P007”. Atasan: “Bagus! Rupanya kamu telah menggunakan Log Audit Trail di dalam aplikasi! Gaji kamu tidak jadi saya potong!” Bill: “Log audit? Aplikasi?Ehm... iya, Pak, terima kasih!” Atasan: “Sekarang panggil si... siapa itu, P007!” Bill: “Errr..maaf, Pak, beliau sudah resign, dan titip saya menyampaikan informasi tadi kepada Bapak....”

Kasus imajiner di atas menunjukkan salah satu peran penting fitur Log Audit Trail (atau sering juga disebut dengan Log Tracking), karena tidak semua pengguna aplikasi mengakui (atau menyadari) telah melakukan kesalahan. Aplikasi itu sendiri harus mampu mencatat perubahan yang terjadi pada database, terutama untuk data yang bersifat krusial. Pada aplikasi database, Log Audit Trail merupakan fitur yang menyediakan serangkaian record yang memperlihatkan siapa yang mengakses data tertentu, dan operasi apa yang dilakukannya, pada tanggal dan waktu tertentu. Sehingga, dapat membayangkan semua kegiatan menghapus, menambah, ataupun mengubah data akan disimpan dalam table log, berikut dengan informasi tanggal dan jam, beserta user yang melakukannya (user yang bersangkutan terdeteksi dari login pada aplikasi). Log audit ini dapat membentuk kronologis data tertentu, jika diurutkan berdasarkan waktu. 

Fungsi Log Audit Trail 
Dalam contoh kasus di atas, dan mungkin dalam persepsi kebanyakan orang, Log Audit Trail dibuat untuk keperluan menangkap basah pelaku kesalahan (baik disengaja maupun tidak).Tetapi sebenarnya, fungsi Log Audit Trail tidak terbatas hanya sebagai bukti kesalahan yang dilakukan seseorang. Log Audit Trail pada aplikasi database juga memiliki fungsi atau keuntungan lainnya sebagai berikut: 
1.      Dari data Log Audit, dapat dikembangkan untuk membentuk statistik tertentu, misalnya table mana yang memiliki frekuensi paling sering diakses. Juga dapat dilakukan statistik akses berdasarkan user/pengguna aplikasi. 
2.      Membentuk statistik periode waktu, di mana banyak terjadi transaksi. Bisa jadi statistik ini dapat menjadi informasi yang bermanfaat, untuk dapat ikut berperan menentukan kebijaksanaan atau pertimbangan manajemen. 
3.      Membentuk sistem komputerisasi yang aman dan terpercaya, juga tidak mengenal perlakuan khusus terhadap pengguna tertentu. Log Audit yang baik berlaku adil, menyimpan semua kegiatan yang dilakukan pengguna dalam level yang bertugas mengoperasikan database. 
4.      Menyimpan kronologis data tertentu, misalnya kapan sebuah item tertentu dibuat, diubah, terjadi transaksi, dan seterusnya. Log Audit yang baik mampu menampilkan keseluruhan data tersebut secara kronologis. 
5.      Membentuk disiplin dan tanggung jawab pengguna aplikasi. Masing-masing pengguna bertanggung jawab atas data yang diproses sesuai dengan wewenang dan tugasnya. 

Karena itu, keberadaan Log Audit Trail seharusnya tidak menjadi beban bagi pengguna aplikasi, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian pengguna justru merasa takut, dan seolah-olah dimata-matai dengan adanya Log Audit Trail. Tetapi dengan pengertian bahwa sudah menjadi tanggung jawab masing-masing untuk melakukan tugas tersebut, maka Log Audit bukan untuk menjadi bukti kesalahan agar dapat menghukum, tetapi justru menjadi pelindung, dan salah satu bukti konsistensi dan kinerja yang baik. Andaikan terjadi kesalahan yang tidak disengaja, hal tersebut akan bermanfaat bagi kita untuk melakukan instropeksi dan koreksi, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi.

Kesimpulan
            Audit Trail merupakan urutan kronologis catatan audit, yang masing-masing berisikan bukti langsung yang berkaitan dengan yang dihasilkan dari pelaksanaan suatu proses bisnis atau fungsi sistem. Catatan audit biasanya hasil kerja dari kegiatan seperti transaksi atau komunikasi oleh orang-orang individu, sistem, rekening atau badan lainnya. Dengan adanya Audit Trail diharapkan semua kronologis/kegiatan program dapat terekam dengan baik. IT Audit Trail bisa dikatakan ke akuratan dalam mencatat semua transaksi yang diisi, diubah, atau dihapus oleh seseorang, seseorang di sini merupakan seorang IT yang tentunya ahli dibidang IT Audit. Fasilitas ini dinamakan Audit Trail. Fasilitas ini dapat diaktifkan atau di non-aktifkan melalui menu preferences.Jadi, apa pun yang dilakukan oleh user di Accurate dapat dipantau dari laporan Audit Trail. Laporan ini dapat berupa summary (aktivitas apa saja yang dilakukan), atau detail (semua perubahan jurnal akan ditampilkan).


DAFTAR PUSTAKA




Minggu, 12 Mei 2013

Aspek Bisnis – Model Pengembangan Profesi



Pengembangan bisnis diperlukan beberapa aspek yang berkenaan dengan bisnis yang akan dikembangkan. Berikut ini beberapa materi mengenai aspek bisnis sampai dengan pengembangan bisnis yang perlu diketahui oleh calon pembisnis diantara teman-teman.

Pengertian Bisnis
 

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.


Aspek – Aspek Bisnis
 
Aspek-aspek bisnis adalah sebagai berikut:

·  Kegiatan individu dan kelompok
·  Penciptaan nilai 
·  Penciptaan barang dan jasa 
·  Keuntungan melalui transaksi 
·  Karakteristik Sistem Bisns
Karakteristik Sistem Bisnis Karakteristik dari system dalam bisnis di antaranya:
 
o    Kompleksitas dan keanekaragaman 
o    Saling ketergantungan 
o    Perubahan daninovasi
Pengertian Profesi 
Organisasi profesi merupakan organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang menetapkan diri mereka sebagai profesi dan bergabung bersama untuk melaksanakan fungsi-fungsi sosial yang tidak dapat mereka laksanakan dalam kapasitas mereka seagai individu.

Pengertian Profesi Menurut Para Ahli 
1.       Winsley (1964) 
Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
2.       Schein E. H (1962) 
Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.
3.       Hughes,E.C ( 1963 ) 
Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik dibandingkan orang lain (pasien).
Organisasi Profesi 
Terdapat beberapa organisasi profesi antara lain:
1.       ACM (Association for Computing Machinery) 
ACM (Association for Computing Machinery) atau Asosiasi untuk Permesinan Komputer adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. ACM bermarkas besar di Kota New York. ACM diatur menjadi 170 bagian lokal dan 34 grup minat khusus (SIG), di mana mereka melakukan kegiatannya. SIG dan ACM, mensponsori konferensi yang bertujuan untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu. Tidak hanya mensponsori konferensi, ACM juga pernah mensponsori pertandingan catur antara Garry Kasparov dan komputer IBM Deep Blue. 
2.       IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) 
IEEE adalah organisasi internasional beranggotakan para insinyur dengan tujuan untuk mengembangan teknologi untuk meningkatkan harkat kemanusiaan. Sebelumnya IEEE memiliki kepanjangan yang dalam Indonesia berarti Institut Insinyur Listrik dan Elektronik (Institute of Electrical and Electronics Engineers). Namun kini kepanjangan itu tak lagi digunakan, sehingga organisasi ini memiliki nama resmi IEEE saja. IEEE adalah sebuah organisasi profesi nirlaba yang terdiri dari banyak ahli di bidang teknik yang mempromosikan pengembangan standar-standar dan bertindak sebagai pihak yang mempercepat teknologi-teknologi baru dalam semua aspek dalam industri danrekayasa (engineering), yang mencakup telekomunikasi, jaringan komputer, kelistrikan,antariksa, dan elektronika.
Ciri-ciri Organisasi Profesi 
Secara umum ada 3 ciri yang disetujui oleh banyak penulis sebagai ciri sebuah profesi. Adapun ciri itu ialah:

1.       Sebuah profesi mensyaratkan pelatihan ekstensif sebelum memasuki sebuah profesi. Pelatihan ini dimulai sesudah seseorang memperoleh gelar sarjana. Sebagai contoh mereka yang telah lulus sarjana baru mengikuti pendidikan profesi seperti dokter, dokter gigi, psikologi, apoteker, farmasi, arsitektut untuk Indonesia. Di berbagai negara, pengacara diwajibkan menempuh ujian profesi sebelum memasuki profesi.
2.       Pelatihan tersebut meliputi komponen intelektual yang signifikan. Pelatihan tukang batu, tukang cukur, pengrajin meliputi ketrampilan fisik. Pelatihan akuntan, engineer, dokter meliputi komponen intelektual dan ketrampilan. Walaupun pada pelatihan dokter atau dokter gigi mencakup ketrampilan fisik tetap saja komponen intelektual yang dominan. Komponen intelektual merupakan karakteristik profesional yang bertugas utama memberikan nasehat dan bantuan menyangkut bidang keahliannya yang rata-rata tidak diketahui atau dipahami orang awam. Jadi memberikan konsultasi bukannya memberikan barang merupakan ciri profesi. 
3.       Tenaga yang terlatih mampu memberikan jasa yang penting kepada masyarakat. Dengan kata lain profesi berorientasi memberikan jasa untuk kepentingan umum daripada kepentingan sendiri. Dokter, pengacara, guru, pustakawan, engineer, arsitek memberikan jasa yang penting agar masyarakat dapat berfungsi; hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh seorang pakar permainan caturmisalnya. Bertambahnya jumlah profesi dan profesional pada abad 20 terjadi karena ciri tersebut. Untuk dapat berfungsi maka masyarakat modern yang secara teknologis kompleks memerlukan aplikasi yang lebih besar akan pengetahuan khusus daripada masyarakat sederhana yang hidup pada abad-abad lampau. Produksi dan distribusi enersi memerlukan aktivitas oleh banyak engineers. Berjalannya pasar uang dan modal memerlukan tenaga akuntan, analis sekuritas, pengacara, konsultan bisnis dan keuangan. Singkatnya profesi memberikan jasa penting yang memerlukan pelatihan intelektual yang ekstensif. 
Ciri-ciri Organisasi Profesi Menurut Para Ahli 
Ciri-ciri Organisasi Profesi menurut Prof. DR. Azrul Azwar, MPH (1998), ada 3 ciri organisasi sebagai berikut :
 

1.       Umumnya untuk satu profesi hanya terdapat satu organisasi profesi yang para anggotanya berasal dari satu profesi, dalam arti telah menyelesaikan pendidikan dengan dasar ilmu yang sama
2.       Misi utama organisasi profesi adalah untuk merumuskan kode etik dan kompetensi profesi serta memperjuangkan otonomi profesi.
3.       Kegiatan pokok organisasi profesi adalah menetapkan serta meurmuskan standar pelayanan profesi, standar pendidikan dan pelatihan profesi serta menetapkan kebijakan profesi 
Ciri-ciri profesi menurut Winsley,(1964 ):

1.       Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge ) yang sesuai dengan bidangnya, jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.
2.       Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan bertahap 
3.       Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui perundang-undangan 
4.       Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi  

Dikatakan juga oleh Shortridge,L.M ( 1985 ),Ciri-ciri profesi esensial suatu profesi adalah sbb:

1.       Berorientasi pada pelayanan masyarakat 
2.       Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan 
3.       Adanya otonomi 
4.       Memiliki kode etik Adanya organisasi profesi.  



Pembentukan Standar Profesi
 

Pembentukan Standar Profesi Teknologi Informasi di Indonesia

Dalam memformulasikan standard untuk Indonesia, suatu workshop sebaiknya diselenggarakan oleh IPKIN. Partisipan workshop tersebut adalah orang-orang dari industri, pendidikan, dan pemerintah. Workshop ini diharapkan bisa memformulasikan deskripsi pekerjaan dari klasifikasi pekerjaan yang belum dicakup oleh model SRIG-PS, misalnya operator. Terlebih lagi, workshop tersebut akan menyesuaikan model SRIG-PS dengan kondisi Indonesia dan menghasilkan model standard untuk Indonesia. Klasifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan ini harus diperluas dan menjadi standard kompetensi untuk profesioanal dalam Teknologi Informasi.

Pembentukan Standar Profesi di USA dan Kanada
 
Dunia Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu industri yang berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini. Ini akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang. Perkembangan industri dalam bidang TI ini membutuhkan formalisasi ya ng lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaian dengan keahlian dan fungsi dari tiap jabatan. South East Asia Regional Computer Confideration (SEARCC) merupakan suatu forum/badan yang beranggotakan himpunan profiesional IT (Information Technology) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada Februari 1978, di Singapore oleh 6 ikata n komputer dari negara-negara : Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Philipine, Singapore dan Thailand. SEARCC mengadakan konferensi setahun dua kali di tiap negara anggotanya secara bergiliran. Keanggotaan SEARCC bertambah, sehingga konferensi dilakukan seka li tiap tahunnya. Konferensi yang ke-15 ini, yang bernama SEARCC ’96 kali ini diselenggarakan oleh Computer Society of Thailand di Thailand dari tanggal 3-8 Juli 1996.


Referensi Artikel: