Jumat, 30 Desember 2011

Kutipan dan Daftar Pustaka


BAB I

PENDAHULUAN

 

I.1. Latar Belakang

Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar pelajaran
Bahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu tahu akan pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas untuk menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah pengetahuan akan daftar pustaka.

 

Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu sumber/ bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip, dan sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.

 

Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan kaki yangharus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah. Penulis pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar pustaka,dan catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah penting untuk menunjang mata kuliah Bahasa Indonesia.

 

1.2. Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini dibuat untuk mengetahui susunan/ cara dalam menggunakan kutipan,daftar pustaka, dan catatan kaki yang benar, guna menunjang pembelajaran bagi mahasiswa.

 

Makalah ini selain sebagai tugas Bahasa Indonesia namun dapat berguna untuk  pembelajaran dan pengetahuan bagi mahasiswa tentang kutipan, daftar pustaka, dan catatan kaki yang disertai dengan pengertian, jenis, susunan, dan contoh.

 

BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian Kutipan
     Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.

     Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.

Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1.               Sebagai landasan teori.
2.               Penguat pendapat penulis.
3.               Penjelasan suatu uraian.
4.               Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

     Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1.               Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2.               Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3.               Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4.               Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5.               Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

Prinsip-Prinsip Mengutip
         Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1.            Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu
         himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.
2.            Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga
         pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3.            Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4.            Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5.            Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan
         bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Jenis Kutipan dan Cara Mengutip
            Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
1.                  Kutipan langsung
     Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai berikut  :
  Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
·                     Diketik seperti ketikan teks.
·                     Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
·                     Jarak antar baris kutipan dua spasi.
·                     Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda kurung
            ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama
            keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil
            (Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
·                     Jarak antar baris kutipan satu spasi.
·                     Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau
            pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
            dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
·                     Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
·                     Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
·                     Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat,
            pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
·                     Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
·                     Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
     Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.

2.                  Kutipan tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
·                     Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap
            sebagaimana teks biasa.
·                     Semua kutipan harus dirujuk.
·                     Kutipan di integrasikan dengan teks.
·                     Kutipan tidak diapit tanda kutip.
·                     Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung
            kutipan.
Contoh kutipan tidak langsung
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
1.                  Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.
2.                  Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya
            (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan
            langsung atau tidak langsung.
3.                  Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat
            kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
·                     Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
            mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
·                     Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda
            kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam
            kutipan memakai tanda kutip tunggal.
4.                  Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan
            hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan
            sisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
  “Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata bahasa Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes

DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.

Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
·                     Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil
            pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
·                     Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin
            meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
·                     Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis
            yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam         
 


 
Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:
1.                  Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
·         Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang
                  diletakkan di depan.
Misal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar pustaka :
Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan
Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
·         Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang
                  pertama saja.
Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis dalam
daftar pustaka :
      Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman
      Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
·         Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis yang
                  pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.
Misal :
Ghiselli E. et al 1981.  Measurement Theory for The
Behavioral Sciences.  San Francisco: WH. Freeman and Company
·         Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh
            penulis yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama
      penulis cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.
·         Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda koma (,).
·         Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
2.                  Judul buku, termasuk judul tambahannya.
·         Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.
·         Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis dengan huruf miring.
      Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.
·         Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.
3.      Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
a.       Tahun terbit
·         Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang
      dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.
·         Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan
      (tanpa tahun).
b.      Tempat terbit
·         Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
·               Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik dua (:).
c.             Nama penerbit
·               Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
·               Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).
4.                  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka
Informasi dari sebuah buku :
Tahun Penerbitan : 1988
Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia
Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta
Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata
Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.

Sumber Informasi
Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut biasanya :
·                     Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu dalam
            penelitian/laporan.
·                     Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan dan
            dipercaya.
·                     Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan sekunder.

Penyusunan Daftar Pustaka
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga sistem berikut :
a.                      Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya : Sistem Harvard (author-date style)
              Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.New England J Med 337(6): 435-439.
              Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners intorench rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
b.                     Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
c.                         Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.
Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr; 1993.
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
a.                   Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu
            adalah nama keluarga.
b.                  Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan
            alfabet.
c.                   Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk
            referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan,                          tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.
d.                  Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak
            antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e.                   Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
            harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).

Teknik Penulisan
Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :
a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)
·     Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak
   miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)
·         Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku (cetak
     miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota),
            halaman yang dibaca.
·         Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak miring
     atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang
            dibaca.
a.                   Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)
·      Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
·      Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.
b.      Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)
·         Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
·         Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
c.             Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
·         Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.
·         Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.

Penulisan Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya penulisan pustaka dibedakan dalam beberapa jenis, berikut merupakan macam-macam pustaka, cara penulisannya beserta contohnya :
a.                   Pustaka dalam bentuk buku dan buku terjemahan
-          Buku
Penulis. Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
-         Buku terjemahan
Penulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul buku terjemahan (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah). Nama penerbit terjemahan. Kota penerbit terjemahan.
-         Artikel dalam buku
Penulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
b.                  Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama Majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), Volume, Jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contoh :
Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American
Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni1995]
c.                   Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah
-                      Artikel dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar.
-                      Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar. Tanggal seminar.
d.                  Pustaka dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi (harus ditulis miring). Nama fakultas/program pasca sarjana. Universitas. Kota
e.                   Pustaka dalam bentuk laporan penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama laporan penelitian (harus ditulis miring).Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.
f.                   Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama surat kabar (harus ditulis miring). halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contohnya :
Cipto, B. (2000, April 27). Akibat Perombakan Kabinet Berulang,
Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia: http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]
g.                  Pustaka dalam bentuk dokumen paten
            Penemu. Tahun. Judul paten (harus ditulis miring). Paten negara. Nomor.
h.                  Pustaka dalam bentuk jurnal
Penulis. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], Volume (terbitan), halaman. Tersedia: alamat di inetrenet. [tanggal di akses]






BAB III

PENUTUP


  1. Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
  1. Kutipan langsung
  2. Kutipan tidak langsung
Catatan kaki yaitu sumber atau istilah yang harus dijelaskan.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
  1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
  2. Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
  3. Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
  4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
  5. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
B. Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada 7 (Tujuh) hal, diantaranya :
  1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.
  2. Nama penulis diurut menurut abjad.
  3. Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.
  4. Daftar pustaka diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.
  5. Masing-masing sumber bacaan diketik dengan jarak baris satu spasi.
  6. Jarak masing-masing sumber bacaan dua spasi.
  7. Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA


http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
Tanjung S.1988.Bunga Rampai.Jakarta.PT.Intan Pariwara
Paramita Dwitya.2006.Bahasa kuliah.Jakarta.PT.Macana Jaya
http : //www.google.com/paragraf   bahasaindonesia